DKE memahami bahwa kepuasan konsumen tidak hanya bergantung pada efficacy & safety produk, namun juga pada sensasi pemakaian (sensorial profile). Mengapa bisa begitu? Simak penjelasan di bawah Dok!
Proses kognitif yang terjadi saat konsumen berinteraksi dengan produk kosmetik dapat dibagi menjadi dua tahap.
Pertama, konsumen menangkap karakteristik produk, yaitu warna, aroma, dan tekstur, melalui sistem sensorik mereka. Kedua, informasi ini diintegrasikan sehingga konsumen melalui proses fisiologisya dapat mengidentifikasi nilai simbolis berupa emosi positif saat penggunaan produk.
Sensorial profile DKE mengacu pada High End International Class. (Source: envato)
Oleh karena itu, penilaian sensorial profile menjadi prasyarat dalam hal penerimaan atau penolakan produk. DKE mengalokasikan banyak waktu, pikiran & tenaga untuk mengembangkan produk yang memiliki sensorial profile unggulan, karena itu merupakan peluang mendapatkan keunggulan kompetitif.
Untuk mencapai sensorial profile yang memanjakan kulit konsumen, DKE melakukan benchmarking dengan produk High End International Class dengan memperhatikan kemudahan pengolesan (spreading factor), sensory yang lembut (velvety touch), tidak lengket di kulit (non-tacky), tidak kedap/ringan (breathable), higienitas produk yang baik dan stabilitas sediaan yang bagus.
DKE memahami bahwa Dokter kecantikan memiliki standar yang tinggi, sehingga mendorong DKE untuk tetap melakukan studi sensorial profile yang nyaman tidak hanya menciptakan perasaan memanjakan diri, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kepuasan pelanggan.
Referensi:
A.-M. Pense-Lheritier. 2015. Recent developments in the sensorial assessment of cosmetic products: a review. International Journal of Cosmetic Science, 37, 465-473.
Hekkert, P. Schifferstein. 2008. Product Experience. Elsevier.
Liao, SH. Hsieh, CL. Huang SP. 2008. Mining products maps for new product development. Expert Sys Appl. 3, 50-62.
Chang, XC. Wu, TY. 2007. Exploring types and characteristics of product forms. Int J Des. 1,2-14.